Tol Cipali Dibuka, Usaha di Cirebon Meningkat, Usaha di Cikampek Pantura Lesu

Tol CipaliMenjelang arus mudik 2015 PT Jasamarga Tbk secara resmi membuka ruas Tol baru Cikopo Palimanan atau yang kita kenal dengan nama Tol Cipali. Tol sepanjang 116km ini menghubungkan tol Jakarta Cikampek dengan Tol Palimanan Kanci. Tol ini mempersingkat jarak tempuh Jakarta Cirebon yang tadinya ditempuh 6 jam sekarang dapat ditempuh dalam waktu 4 jam.

Pemerintah berharap dengan dibukanya Tol Cipali ini dapat mengurangi beban kemacetan di Arteri Pantura Cikampek sampai dengan Indramayu. Serta dapat mempercepat jarak tempuh para pemudik atau pengguna jalan yang menuju Kota Cirebon, Tegal, Pemalang dan kota-kota lainnya di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Bagi masyarakat kota Cirebon dan sekitarnya ini dapat dikatakan berkah karena pariwisata dan perekonomian di daerah sekitar itu menjadi naik dan meningkat tajam. Hal ini dikarenakan jarak tempuh yang sudah tidak lagi memakan waktu sampai 5 – 6 jam perjalanan. Bagi para pelancong dari kota Jakarta dan sekitarnya, Cirebon menjadi alternatif tujuan wisata baru setelah Bandung yang sudah dapat dibilang jenuh dan macet. Cirebon dengan wisata keraton, kuliner, religi dan waduknya memberikan angin segar bagi para pelancong yang ingin merasakan sensasi wisata baru dibanding kota Bandung yang hanya mengandalkan wisata kuliner dan wisata belanja.

Para pelaku usaha di Cirebon sebaiknya dapat mengambil momentum ini dengan cepat dan tepat. Banyak sekali peluang usaha baru yang dapat dikembangkan para pengusaha Cirebon. Seperti bisnis perhotelan, rumah makan, toko cinderamata dan bisnis lainnya.

Tapi bagi masyarakat atau pelaku usaha di Cikampek, Pantura Subang sampai Palimanan ini dapat dikatakan sebagai “petaka” baru. Bagaimana tidak, mobil dan kendaraan yang biasanya melintas jutaan setiap harinya mendadak sepi seiring dengan berpindahnya jalur kendaraan ke Tol Cipali. Usaha restoran yang setiap hari mendapat pengunjung dalam jumlah banyak langsung sepi pengunjung. Usaha SPBU dan rest area yang ada disepanjang jalur Pantura Cikampek yang biasanya ramai, sekarang hanya dapat mengharapkan pemasukan dari pengendara motor, truk atau bus yang hanya melayani rute tersebut. Toko cenderamata yang berbaris rapi di sepanjang Simpang Jomin juga merasakan dampaknya. Penghasilan mereka yang banyak di waktu dulu kini sudah tidak dapat dirasakan kembali karena sepinya pengunjung.

Tidak ada yang salah dari semua kegiatan ini. Pemerintah memang tidak memikirkan kondisi pengusaha di sekitaran Pantura Cikampek setelah mereka membuka Tol Cipali. Tapi para pelaku usaha seharusnya sudah mewaspadai hal ini akan terjadi di bisnisnya. Karena pembangunan tol Cipali tidaklah sebentar, cukup memakan waktu 3 tahun lebih untuk sampai dibuka seperti sekarang. Waktu 3 tahun seharusnya dapat dimanfaaatkan oleh para pengusaha ini untuk mencoba cari jalan dan cari alternatif dalam usahanya.

Pengusaha di Cirebon, Plered, Indramayu, Pantura, Cikampek banyak yang menunggu tangan dengan dibukanya Tol Cipali. Mereka menunggu momen “Liat saja nanti, kalau rugi tutup kalau untung terus”. Sebenarnya hal itu bisa diwaspadai sedini mungkin kalau kita bisa melihat peluang dari setiap kejadian yang ada disekitar kita.

Mudah-mudahan dengan dibukanya Tol Cipali ini, semua roda usaha yang sudah jalan dan yang akan dibangun bisa mendapatkan hasil yang positif. Jangan salahkan Pemerintah, salahkan pemikiran kita yang kurang awas terhadap lingkungan sekitar kita.

 

Salam,

Chandra Yan Permadi
Ketua TDA Depok
-cyp-

@chandraypermadi

kolom/member/juli2015

 

Share

Add Your Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *