Digdaya: Digital dan Berdaya – Siapa yang tidak kenal TED, pasti sebagian besar Kawan-kawan pernah melihat konten videonya di kanal digital.
Di Video TED banyak narasumber yang membagikan ide-idenya. Narasumbernya pun beragam, mulai dari berlatar belakang psikologi, entrepreneur, trainer, penulis buku, marketer, peneliti, sociopreneur, bahkan seniman.
Video-video TED banyak menginspirasi saya, ada satu video yang selalu saya ingat, yaitu videonya Simon Sinek, membahas bagaimana pemimpin menginspirasi sebuah aksi
Saya meyakini tidak hanya saya saja yang terinspirasi dengan TED, namun Kawan-Kawan semua yang pernah melihat juga terinspirasi.
Kawan, sebenarnya TED adalah organisasi nirlaba yang mempunyai misi menyebarkan Ide dan menginspirasi dunia. Organisasi ini berdiri dari sejak tahun 1984. Hanya saja, kita baru mengenalnya 10 tahun terakhir ini, dampak dari perkembangan digital.
Bagi Organisasi TED hadirnya digital ini semakin mengakselerasi misinya, yaitu Ide-ide tersebar seantero dunia lebih masif, dan akhirnya banyak yang terinspirasi dari ide tersebut.
Cikal Bakal Lahirnya Komunitas TDA
Setali tiga uang, seperti Komunitas Tangan Di Atas, bermula dari Pak Badroni sebelum tahun 2006. Beliau mengalami keterpurukan berbisnis, persaingan yang semakin tidak sehat di tanah abang saat itu, serta piutang tak tertagih menumpuk.
Kemudian dia pun menemukan sosok Mentor bisnis yang luar biasa yaitu alm Pak Haji Nuzli Arismal (yang biasa dipanggil Pak Haji Alai)
Semenjak pertemuannya dengan Mentor, banyak perbaikan bisnis yang dilakukan. Dan pada akhirnya dia berhasil bangkit dan tumbuh
Pak Badroni tidak berhenti disitu saja, dia ingin pelaku-pelaku usaha pemula tidak mengalami nasib buruk yang sama seperti yang dialaminya. Akhirnya dia ingin berdaya dengan membagi pengalaman melalui tulisan-tulisan di kanal digital, atau biasa kita kenal dengan blog
Tak disangka, ternyata dari tulisan-tulisan di blognya, banyak pembaca mengalami nasib serupa seperti dia, yang pada akhirnya terinspirasi dengan perjuangan bangkitnya.
Dan perlu diketahui, pembaca blog ini tersebar tidak hanya di kota Jakarta, ada juga di Bandung, dan Surabaya, serta ada juga di luar Pulau Jawa
Tidak butuh waktu lama di tahun 2006, Para Pembaca ini menginisiasi kopdar pertama dengannya dan alm Pak H. Alai.
Di Kopdar inilah akhirnya menjadi cikal bakal lahirnya Komunitas Wirausaha Tangan Di Atas (TDA)
Dengan nilai yang tertanam sedari awal TDA lahir, yakni semangat untuk berdaya bagi yang lainnya. Kemudian disertai dengan aktivitasnya dilakukan di kanal digital seperti blog, milis, aplikasi group chat. Saat ini TDA tumbuh dan tersebar di 102 Daerah di Indonesia dan 4 di Luar Negeri dengan anggota 28.000 (yang terdaftar di TDA Passport)
Kawan, di sisa waktu Periode 7.0 Kepengurusan TDA, kami ingin mengamplifikasi (memperbesar) semangat berdaya di TDA yang sudah ada sedari awal, dengan memperkuat digitalnya.
Maka program ini kami sematkan tagline TDA DigDaya (Digital dan Berdaya). Semoga TDA menjadi rumah bersama yang nyaman bagi Entrepreneur Indonesia.
Ibrahim Mochamad Bafagih
Presiden Komunitas Wirausaha Tangan Di Atas 7.0