Banjarmasin, tangandiatas.com. Sabtu, 8 Februari 2014, TDA Banjarmasin kembali menyelenggarakan kegiatan rutinnya, yaitu Kopdar (Kopi Darat) Belajar Bersama TDA Banjarmasin, yang dihadiri 22 orang. Dengan menu utama hari itu tentang 5 Tangga Bisnis, Menuju Financial Freedom. Bertempat di R.M. Ayam Bakar Bunda Zahira, sebuah rumah makan di Jalan S.Parman Banjarmasin milik Nadaa anggota dari TDA Banjarmasin.
Kopdar ini merupakan kali pertama diadakan tanggal 28 Desember 2013 dan pelaksanaannya setiap dua minggu sekali atau dua kali dalam sebulan, setiap hari Sabtu, pukul 16.30 WITA s/d selesai. Berawal dari keinginan jajaran pengurus TDA Banjarmasin yang berharap dengan adanya kopdar ini bisa mempererat tali silaturahmi antar anggota dan sekaligus dapat menjadi agenda rutin bagi anggota TDA Banjarmasin untuk saling kenal, sharing, curhat, dan mendapatkan manfaat lainnya.
Diawal-awal kopdar, konsep kegiatan ini masih random, mulai dari sharing santai sesama anggota, sampai mengundang pemateri lokal. Tapi, mulai kopdar kali ini sampai bulan oktober 2014 kedepan, kegiatan ini sudah memiliki kurikulum sendiri, sehingga peserta kopdar pun dipastikan akan pulang membawa oleh-oleh ilmu bermanfaat yang berbeda-beda disetiap kopdar.
Kegiatan kopdar hari itu dibuka dengan sambutan singkat dari mas Wahyu Khairul Hidayat atau yang akrab di panggil mas WR (Wahyu Rawon), selaku ketua TDA Banjarmasin. Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan tentang konsep dan kurikulum kopdar dari mas Rezza Hakiki, selaku divisi program peningkatan kapasitas anggota sekaligus penanggungjawab kegiatan kopdar ini.
Sesi utama kopdar pun dimulai, dengan memutar video presentasi tentang 5 tangga bisnis. Tangga yang pertama yaitu Starting. Ditangga ini, pelaku usaha harus fokus untuk mendapatkan dan meningkatkan omzet dengan mencari pelanggan sebanyak mungkin, salah satunya dengan cara menciptakan gula yang dapat menarik perhatian para semut (calon pembeli) untuk datang membeli gula dan membeli produk-produk pasangan si gula.
Tangga bisnis kedua adalah Profiting. Ditangga ini, pelaku usaha sudah mulai bisa memainkan nilai profit dari omzet ditangga sebelumnya. Untuk meningkatkan profit, ada 3 cara dari sekian banyak cara yang bisa dilakukan. Yang pertama, meningkatkan repeat order (pembelian ulang), yang kedua meningkatkan rata-rata pembelian setiap pelanggan, dan yang ketiga menaikkan persentase margin.
Setelah melalui tangga ini, naik tangga ketiga, yaitu Systemizing. Pada tangga ini, pelaku usaha diwajibkan untuk membangun sistem untuk bisnisnya, cara paling mudah dan disarankan yaitu dengan membayar seorang konsultan untuk membantu dalam membangun sebuah sistem bisnis, bukan hanya sebatas SOP, tapi sistem secara keseluruhan, sehingga bisnis bisa berjalan kuda-kuda yang kuat.
Kalau sudah beres ditangga ini, baru bisa naik tangga keempat, yaitu Multiplying. Nah, kalau sudah masuk tangga ini, pelaku usaha sudah bisa dan dipersilahkan membuka cabang secara pribadi atau menjalin kerjasama dengan pihak kedua untuk mengembangkan bisnisnya, contohnya dengan sistem Franchise. Tangga ini harus kudu wajib melalui 3 tangga sebelumnya, kalau 1 tangga saja terlewati, terutama tangga ke-3, maka bersiap-siaplah untuk menghadapi berbagai masalah yang lebih berat dari pada melalui tangga satu per satu. Jangan sampai sistem franchise kita memakan korban dari lemahnya sistem bisnis itu sendiri.
Ditangga bisnis kelima, ada Reaping Freedom. Di tangga ini pelaku usaha sudah bisa memetik hasil dari perjuangannya menapaki setiap tangga bisnis. Inilah tangga dimana berlakunya istilah populer “Bisnisnya jalan, yang punya jalan-jalan”. Kalau masih ditangga 1 sampai 4, jangan coba-coba bermain dengan istilah ini, BAHAYA!! Bisa-bisa saat yang punya jalan-jalan, bisnisnya malah tidak jalan, kan repot.
Setelah video presentasi selesai, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan curhat dari para anggota ke anggota yang lain, karena disini tidak ada guru dan murid, yang ada hanya Belajar Bersama. Setelah selesai sesi tanya jawab yang sangat menarik, ada sesi sharing tambahan dari mas WR tentang perjalanan beliau dari awal hijrah ke banjarmasin sampai keadaan bisnisnya yang saat ini sedang menghadapi tantangan. Dan kembali lagi, disinilah fungsi kopdar bermain, para anggota satu per satu memberi masukan dan solusi terhadap tantangan yang sedang dihadapi mas WR. Dan anggota yang lainpun mendapatkan pelajaran berharga lagi dari sesi tanya jawab dan sharing kali ini.
Waktu menunjukkan pukul 18.30 WITA, adzan pun berkumandang. Setelah shalat magrib berjamaah, para peserta kopdar mulai meninggalkan lokasi satu per satu sambil menenteng oleh-oleh ilmu baru yang sangat bermanfaat yang siap diaplikasikan kedalam bisnisnya.
Hasan Basri (Kontributor Banjarmasin)