Memperkuat Pondasi Bisnis Melalui Program Mentoring KMB TDA

Dwi Handaya

Dwi Handaya
Ketua Wilayah TDA Tangerang

Saya bergabung komunitas TDA mulai tahun 2010 setelah resign dari perusahaan terakhir tempat saya bekerja. Berbagai kegiatan TDA saya ikuti baik di TDA Mojokerto maupun TDA Tangerang, karena saya harus bolak balik di kedua kota tersebut di setiap bulan. Tahun tersebut ada program KMM (Kelompok Master Mind) yang saya ikuti untuk menjaga mind set sebagai pebisnis pemula, alhamdulillah sharing dari berbagai rekan group KMM semakin memperkuat business positioning untuk terus bergerak maju.

Tahun 2011 – TDA Tangerang mulai memunculkan program KMB kelompok mentoring bisnis, pak Unang Supriyadi – rumahjahit.com sebagai mentor bisnis perdana yang saya ikuti telah membuka wawasan lebih lebar, betapa pentingnya seorang mentor bisnis.

Setidaknya tiga hal mendasar yang di dapatkan dari program bisnis mentoring selama 3 bulan pertama

1. Business Positioning
Membuka lembaran diri sendiri atas posisi bisnis, cash flow bisnis, seberapa sehat bisnis kita saat ini. Laporan keuangan menjadi bagian dasar untuk mengawali program bisnis mentoring. Bagi yang belum punya laporan keuangan menjadi cikal bakal pentingnya mengetahui arus kas keluar dan arus kas masuk. Hal yang menarik adalah mengetahui lebih detil berapa marjin kotor dan marjin bersih bisa yang terkumpul setiap bulan. Pada saat awal kita merintis bisnis, setiap arus kas yang masuk dikurangi biaya pengeluaran maka akan langsung masuk kantong “pribadi”, sehingga bila suatu saat ada arus uang masuk yang besar, kita bisa terlena dengan berbelanja keperluan pribadi dan keluarga dengan lebih boros – karena sadar sedang mempunyai kantong tebal. Ternyata perilaku demikian sering banyak di jumpai bagi para pebisnis pemula.

Hal ini harus diubah dengan beberapa cara :
a. Menentukan gaji sendiri setiap bulan – cara ini ternyata jitu untuk mengerem sifat boros

b. Membuat empat rekening bank.
Lha koq banyak sekali… ! Ya, rekening pertama sebagai diri sendiri dan keluarga pada saat sedang mempunyai kantong tebal. Dengan menentukan jumlah gaji diri sendiri setiap bulan, maka laporan keuangan perusahaan akan lebih realistis, keuntungan perusahaan sedikit berkurang bahkan bisa mengalami defisit setelah kita ambil untuk alokasi gaji sendiri. rekening induk besar – untuk menampung arus uang masuk. Rekening ke dua di pergunakan sebagai rekening operasional perusahaan, rekening ke tiga sebagai rekening keluarga untuk transfer gaji – rekening ke tiga ini bisa di alihkan ke rekening istri untuk biaya rumah tangga

c. Belajar konsisten tentang pengeluaran pribadi dan keluarga untuk bisa menggunakan uang agar terpisah dari rekening perusahaan. Rekening ke empat sebagai rekening tabungan WAJIB sebesar 2/3 dari keuntungan bersih rata rata setiap bulan.gaji dan tidak mengambil uang usaha. Harus konsisten memindahkan 2/3 dari keuntungan bersih pindah ke rekening ke empat. Jika perlu rekening ke empat tidak boleh ada ATM, sehingga sulit untuk diambil.

2. Klarifikasi Tujuan Bisnis
Setelah business positioning secara finansial tersusun dengan lebih baik di pertemuan sebelumnya, maka melakukan klarifikasi dari tujuan bisnis menjadi langkah ke dua yang harus dilihat dan diperbaiki. Pelaku bisnis mempunyai beberapa tahapan mulai paling dasar yaitu

a. Survival – pelaksana : mengidentifikasi aset yang ada dengan mengubah produk (stok) menjadi terjual / sales yang menghasilkan profit dan terbayar dalam bentuk uang kas. Produk apapun yang ada yang bisa diubah sehingga menjadi uang kas untuk membuat “dapur tetap ngepul”. Di tahap awal pemilik bisnis, masih menjadi pelaksana langsung karena masih belum bisa menggaji pegawai.

b. Manager – strategic : Bisnis semakin berkembang, mempunyai beberapa karyawan sebagai pelaksana tugas lapangan, maka pemilik bisnis bisa naik satu peringkat berfungsi sebagai manager, pengelola bisnis, menyiapkan berbagai program strategis untuk memajukan unit bisnis lebih maju lagi.

c. Owner – thinking : Jika seorang pemilik bisnis mampu menggaji seorang manager, maka pemilik bisnis bisa naik sebagai pemilik bisnis real yang berpikir tentang kemajuan dan ekspansi perusahaan agar lebih berkembang lagi.

Tetap sebagai insan manusia bahwa tujuan hidup adalah “beribadah” kepada Sang Pencipta, namun secara bisnis harus di siapkan perencanaan mulai dari dreaming dalam waktu > 10 tahun, goal setting 3 – 5 tahun ke depan, target tahunan, evaluasi quartely, program bulanan dan bisa lebih detail lagi.

3. Business Action Plan untuk 12 bulan ke depan. Dengan mengikuti program KMB menyusun perencanaan bisnis selama setahun bisa di siapkan lebih baik lagi. Menyusun SWOT analysis – strong, weakness, opportunity dan threated dari bisnis membantu penyusunan target tahunan dengan lebih focus, dan menyusun break down action plan dengan lebih detail bahkan hingga action plan setiap jamnya.

Ir. Dwi Handaya
Waste Water Treatment (WWT) Specialist
Forum : wwt_ipal@yahoogroups.com

 

Share

Add Your Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *