Mentoring Bisnis Persiapan Pensiun Karyawan PT Bio Farma Bandung
Pada tanggal 8 Juli 2017, saya berkesempatan bersama TDA Bandung memberikan mentoring bisnis untuk persiapan pensiun bagi karyawan-karyawan luar biasa di PT Bio Farma Bandung.
Sebelum sesi mentoring ini, banyak dari bapak dan ibu peserta yang berbagi pengalaman untuk menjadikan kegiatan investasi sebagai rencana persiapan masa pensiun. Namun sebelum masa pensiun datang, investasi yang dilakukan dengan dana yang tersedia malah mengalami kerugian/ketipu.
Kasus serupa sangat sering kita jumpai di Indonesia, saya pun pernah mengalaminya. Jika ingin minim resiko bisnis, paling aman berinvestasi di perusahaan-perusahaan besar. Tapi kemungkinan untungnya juga tidak mutlak 100 %. Perlu teman-teman ketahui bahwa menjalankan bisnis adalah aktivitas yang sangat kompleks dan rumit, dan untuk menjamin suatu bisnis selalu untung tantangannya lebih sulit lagi.
Saat berinvestasi wajar saja kita berharap mendapatkan keuntungan berlipat ganda dari dana yang sudah diinvestasikan, maka ada perlunya kita cermat memilih dan menilai apakah sebuah bisnis layak untuk diberi investasi atau tidak. Berikut point-point penilaian layaknya investasi bisnis berdasarkan pengalaman dan kegagalan yang pernah saya alami di masa lalu:
1. Lihat Orangnya Bukan bisnisnya
Biasanya yang pernah tertipu atau rugi di investasi bisnis sangat tergoda pada jenis bisnisnya, tanpa mempertimbangkan individu yang menjalankannya. Mulai sekarang lihatlah orangnya. Perusahaan venture capital juga menggunakan aspek pemilik bisnis sebagai aspek utama dalam pertimbangan memberikan investasi. Apapun bisnisnya, semenggiurkan apapun keuntungannya terdengar, jangan dihiraukan. Mulailah dengan pertanyaan berikut:
-
Siapa dia (pemiliknya)?
-
Apa pengalamannya?
-
Apa prestasinya?
-
Apa keahliannya?
Mengapa kriteria diatas? karena bisnis yang berjalan bagus biasanya dijalankan oleh orang yang mengetahui bidang industri tersebut. Apa cukup dari kriteria di atas? Tentu saja belum.
Lanjutkan penilaian Anda pada softskill yang tampak dari individu yang menjalankan bisnis tersebut:
-
Apakah ia seorang pekerja keras?
-
Apakah ia terbuka untuk terus belajar?
-
Apakah ia ulet dalam bekerja?
-
Apa motivasi bisnisnya?
-
Bagaimana dengan manajemen egonya?