Sekarung Kaset

Di-Main-Stage-PWLiburan hari minggu ini saya dan keluarga manfaatkan untuk beres-beres rumah, di mana barang-barang yang menumpuk di gudang lantai atas yang sudah penuh, kami pilah-pilah antara barang yang sudah tidak berguna untuk dibuang, serta menyimpan yang masih bisa dimanfaatkan.

Disaat memilah-milah barang ini saya menemukan beberapa tas kresek besar berisi ratusan kaset-kaset bisnis dan motivasi yang bertahun-tahun lalu selalu saya putar di radio tape dirumah, maupun menggunakan walkman. Kalau saya masukkan kedalam sebuah karung, maka saya yakin karung tersebut akan penuh berisi kaset.

Sayapun sempat termangu memandangi kaset-kaset itu, dan satu persatu saya bersihkan dari debu, pingin sekali mengenang nostalgia mendengar kaset-kaset yang kebanyakan saya dapat dari bisnis pemasaran jaringan yang pernah saya ikuti. Akan tetapi, di rumah sudah tidak punya sarana untuk memutar kaset, karena perangkat elektronik yang ada hanya bisa memutar kepingan cd, maka kaset-kaset itu saya simpan kembali dalam beberapa tas.

Kejadian ini mengingatkan saya, bahwa ternyata dibutuhkan sebegitu banyaknya masukan positif untuk mengubah pola pikir saya supaya menjadi layaknya pengusaha, dan meningkatkan skill bisnis maupun untuk membentengi diri supaya semangat menjadi pengusaha sukses terus menyala.

Kaset-kaset ini masih ditambahkan juga dengan ratusan buku dan seminar yang rajin saya baca dan ikuti. Lahir dari kelurga guru nan sederhana yang jauh dari dunia bisnis, membuat saya harus ekstra keras berjuang untuk membentuk pola pikir pengusaha ini. Dan bertahun-tahun secara konsisten terus saya masukkan ke dalam pikiran dan tindakan saya.

Kisah rajin belajar dan meningkatkan kemampuan diri ini, saya temukan juga dalam buku bercover biru kiriman penerbit yang juga sahabat saya. Buku berjudul Sang Penyelamat Samsung, karya Yo-Seb Ko. Lee Kun-Hee yang merupakan generasi kedua dari pendiri Samsung, bertahun-tahun tidak mampu membawa perusahaan Samsung mengalami kemajuan yang berarti. Samsung juga belum menjadi pemain internasional, karena rendahnya kualitas produk dan mental orang-orang di Samsung.

Transformasi Melalui Pengembangan Diri Dalam depresi diri yang mendalam, karena melihat Samsung cenderung akan mengalami kehancuran, di mana produk-produknya bertumpuk dan berdebu di toko-toko eletronik, Lee Kun-Hee terus melakukan instropeksi dan mentransformasi diri, sejak akhir Januari 1992 dia tidak bisa tidur. Setiap hari dia membaca buku pengembangan diri, mengajukan pertanyaan dan memulai riset atas kesuksesan perusahaan lain. Konon pada masa-masa itu Lee Kun-Hee tidak pernah tidur lebih dari dua jam sehari, makan hanya sekali sehari sehingga berat badannya turun lebih dari sepuluh kilogram.

Sebelum 1993 Lee Kun-hee enggan berdiri di hadapan para eksekutif dan stafnya, dan dijuluki sebagai “bos penyendiri” dan jarang mengutamakan opininya. Akhirnya Lee menjadi sosok yang berubah total, dan tampil terbuka di depan, memimpin perusahaan.

Lee yang bertekad mengubah dirinya terlebih dahulu, kemudian baru melakukan perubahan Samsung dan menularkan pemikiran dan cara untuk membuat Samsung menjadi perusahaan berkelas internasional. “Begitu kita memilih untuk melakukan perubahan, kita akan mampu mengalahkan perusahaan nomer wahid seperti Sony, Toyota, GE, dan BMW. Dan kita bisa menjadi juara di dunia.” Itu kalimat yang diucapkan Lee di hadapan para staffnya.

Lee berbicara di depan para direktur eksekutif dan karyawan di Samsung, yang sebagian besar tidak yakin dan menertawakan yang diucapkanya, tetapi dia terus menjadi “dosen”, berkeliling dan bicara ribuan jam dihadapan para karyawan Samsung.

Bahkan Lee boleh dibilang megeluarkan segala yang dimiliki perusahaan untuk melakukan perkuliahan dan diskusi-diskusi untuk memperbaiki kualitas pola pikir dan mental karyawan Samsung. Konon ratusan juta dollar dihabiskan untuk perkuliahan dan pengembangan diri di dalam tubuh Samsung.

Menurut Lee Kun-hee, “Alasan saya melakukan diskusi-diskusi ini, yang oleh banyak orang disebut sebagai perjalanan panjang menuju Manajemen Baru, adalah karena saya percaya bahwa untuk mengatasi isu-isu struktural, kita harus memulai dari akarnya. Dan akar ini terdapat dalam pikiran.”

Samsung melupakan diri mereka yang lama secara total, dengan ditandai peristiwa pada 9 Maret 1995, di mana dua ribu orang berkumpul di bawah bendera bertuliskan KUALITAS ADALAH KARAKTER DAN KEBANGGAANKU. Di lapangan kantor Samsung Electronics Eropa dan Amerika mereka sengaja menghancurkan 150.000 ponsel dan telepon nirkabel dan membakarnya. Memusnahkan produk senilai 500 ribu dollar ini adalah tonggak di mulainya produk berkualitas tinggi tanpa cacat yang akan memenangi pasar global.

Lanjutan dari kisah Samsung adalah seperti yang kita lihat sekarang, Samsung mampu merajai industri elektronik dunia dan termasuk dalam 20 perusahaan teratas dunia. Semua berawal dari perubahan pola pikir yang dimulai dari Lee Kun-hee, sang pemimpin perusahaan.

Apakah selalu dibutuhkan usaha keras untuk mengubah pola pikir, mengembangkan diri dan terus menjaga semangat untuk bertindak? Saya tidak tahu pasti, kalau Lee Kun-hee dan Samsung ternyata harus berjuang sebegitu hebatnya. Dan saya pribadi belum merasa apa-apa, meski sudah sekarung kaset dan CD yang saya dengarkan, ratusan buku dan artikel yang saya baca dan entah sudah berapa puluh atau ratus seminar dan pelatihan bisnis yang saya ikuti.

Hal itu juga yang akhirnya membuat saya menerima amanah menjadi Direktur Pesta Wirausaha komunitas Tangan Di Atas (TDA). Sebagai sarana saya berbuat untuk lebih banyak orang, karena saya yakin perhelatan Pesta Wirausaha adalah sarana untuk mengubah pola pikir. Dengan pola pikir yang benar, membuat kita mampu mengambil keputusan dan berani bertindak untuk menjadi pengusaha hebat yang memberi manfaat sebesar-besarnya untuk keluarga dan lingkungan kita.

Dan antara bulan November 2014 sampai April 2015, insyaAllah 15 Pesta Wirausaha akan di gelar oleh TDA di berbagai kota, semoga mampu mengubah pola pikir kita, menularkan bukan hanya semangat dan antusiasme, tetapi juga mendorong siapa saja yang datang, untuk berani bermimpi, mengambil keputusan dan memiliki bekal dalam bertindak mewujudkan mimpi-mimpinya.

Sampai jumpa di Pesta Wirausaha,

Mustofa Romdloni
Direktur Pesta Wirausaha TDA
MR Corporation
@tofazenith

Share

Add Your Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *