Seminar ‘Transformasi Bisnis dari Rumahan ke Perusahaan’ – TDA Bogor Forum

forbul fashion2Forum Bulanan Bisnis TDA Bogor Raya diadakan untuk Pertama kalinya Pada Tanggal 1 Februari 2014. Hadir sebagai pembicara Owner Keke Collection, Ibu Ika Kartika (Tika). Pukul 09.00 peserta sudah berkumpul di TDA Center Bogor yang berlokasi di Jl. Raya Yasmin Sektor III No. 6 Taman Yasmin, Bogor. Banyak Peserta yang datang dari luar Bogor, kebanyakan dari mereka adalah pebisnis fashion.

Acara dimulai dengan sambutan dari Ketua TDA Bogor Raya, Bapak Yogi Alwan Fauzi (owner Yogitas Promosi). Beliau menyampaikan sangat bangga dan antusias akan terselenggaranya acara ini. Beliau juga memperkenalkan TDA dan berbagai macam kegiatannya. Setelah itu, masuk ke bagian inti acara yang dipimpin oleh Nisa Rakhmania, Owner Heejou Bag sebagai moderator. Segmen pertama Ibu Ika Kartika mempresentasikan perjalanan Keke Collection, yang awalnya hanya bisnis rumahan hingga saat ini bisa berbentuk korporat.

Pentingnya Investasi Leher Keatas.

Di dalam presentasinya Ibu Tika sangat menekankan pentingnya menghadirkan ilmu. Keke Collection tidak main-main dalam investasi ilmu. Belaiu menyebutkan sudah menggelontorkan dana sebesar Rp 1 Miliar Rupiah untuk menghadirkan ilmu di Keke Collection sehingga bisa membuat Keke Collection sebesar sekarang. Selain investasi ilmu, pemilihan SDM yang tepat merupakan salah satu kunci agar usaha dapat bertumbuh. Ibu Tika juga berpesan agar siap-siap ditinggalkan oleh orang atau partner yang tidak mampu mengikuti kecepatan pertumbuhan perusahaan. Segmen pertama kurang lebih berlangsung sekitar 30 menit. Dilanjutkan segmen kedua yaitu tanya jawab. Para peserta sangat antusias sekali, terlihat dari banyaknya orang yang mengangkat tangannya untuk bertanya.

Berbisnis Dengan Allah

Di sekitar tahun 2000-an, Ibu Tika memproduksi celana jeans. Untuk sampai barang yang siap jual membutuhkan waktu kurang lebih 1,5 bulan. Saat itu juga, serangan barang-barang Cina mulai memasuki Indonesia. Barang-barang Cina yang masuk Indonesia harganya sangat murah dengan kualitas yang lebih bagus dari barang lokal saat itu. Alhasil, celana jeans yang diproduksi oleh Ibu Tika tidak dapat bersaing di pasaran. Ibu Ika mencoba untuk menjual rugi celana jeans-nya tetapi tetap saja saat itu susah sekali dan masih banyak yang menumpuk di rumahnya.

Hatinya tidak tenang setiap kali pulang ke rumah melihat tumpukan celana jeans, karena modal yang dikeluarkan saat itu tidak sedikit hampir Rp 1 Miliar. Akhirnya beliau memutuskan untuk berbisnis dengan Allah, celana jeansnya dibagi ke orang-orang. Setelah itu hatinya menjadi tenang, karena tidak lagi melihat tumpukan jeans di rumahnya. Tak lama kemudian Ibu Tika mendapat pinjaman modal sebesar Rp 100 juta dari rekannya. Mulailah disitu beliau bangkit lagi untuk berbisnis.

forbul fashion3

Produk Barbie Muallaf

Masih di tahun 2000-an, Ibu Tika yang memiliki dua orang putri ini selalu inovatif dalam membuat produk. Dia melihat peluang mukena, yang dari dulu modelnya mirip-mirip kebanyakan berwarna putih. Mulailah Ibu Tika bereksperimen dengan membuat mukena dengan berbagai motif dan warna. Beliau cobakan mukena itu ke anak-anaknya ketika mengikuti kelas TPA.

Hasilnya banyak teman-teman anaknya yang menyukai mukena yang dibuat oleh Ibu Tika. Semakin hari produksinya semakin bertambah dan beliau distribusikan juga produknya di toko-toko tanah Abang. Dengan motif dan model yang sebetulnya mirip boneka barbie namun ditujukan untuk umat muslim, maka Ibu Tika menamakannya produk Barbie Muallaf.

Pentingnya Mendaftarkan Merk Dagang

Banyak dari peserta yang menanyakan terkait merk dagang. Ibu Tika memiliki pengalaman tersendiri dalam mengurus merk dagangnya. Pada saat akan mengurus merk dagang banyak sekali hambatan yang dialami oleh Ibu Tika. Mulai dari banyaknya pendaftar yang mengajukan nama yang sama sampai kepada tahap final dimana Ibu Tika pada saat itu harus membayar paten merk-nya sendiri sebesar Rp 35.000.000. Padahal untuk mengurus merk tidak sampai sebesar itu.

Setelah itu beliau berpesan agar waspada jika ada orang atau agen yang menawarkan jasa pembuatan paten merk, karena Ibu Tika sendiri pernah mengalami kejadian dimana ada seseorang kenalannya ditawari mengurus paten merk Keke dan biayanya sebesar Rp 200.000.000, padahal paten tersebut sudah dipegang oleh Ibu Tika. Satu lagi, menurut Ibu Tika merk adalah asset usaha yang sangat penting, jika sudah memiliki produk segera daftarkan merknya sebelum didului oleh orang lain.

Tips Memilih Brand Ambasador

Tips dari Ibu Tika dalam memilih brand ambassador pilihlah artis yang karakternya sesuai dengan produk. Dalam memilih brand ambassador untuk Keke, Ibu Tika mencari artis-artis yang aman, maksudnya tidak pernah masuk acara-acara gosip, rumah tangganya tenteram dan peran yang diambil dalam film-filmnya pun yang baik. Menurut pengalaman Ibu Tika menggunakan artis sebagai brand ambassador memang mahal, namun hal ini sangat efektif untuk membenamkan citra produk kepada masyarakat luas.

Salah satu artis yang dipakai Keke Collection adalah artis cilik Nizam. Setelah Nizam menjadi brand ambassador Keke, banyak orang yang mencari “baju yang dipake nizam”. Menurut beliau mindset yang digunakan pada saat menggunakan brand ambassador jangan dihitung balik modal dalam 1 tahun, yang ada pengusaha hanya bisa gigit jari. Membutuhkan waktu yang tidak singkat untuk membenamkan merk dan produk ke masyarakat luas melalui brand ambassador.

Setelah menjawab berbagai macam pertanyaan dari peserta, waktu yang telah terjadwalkan pun sudah habis. Acara Forum Bulanan Bisnis Fashion TDA Bogor Raya diakhiri dengan perekrutan member baru dan pengumuman bahwa tanggal 1 Maret 2014 TDA Bogor Raya akan mengadakan acara KMIB (Kelompok Mentoring Ingin Bisnis), acara ini dapat diikuti oleh orang-orang yang ingin menjadi pengusaha ataupun yang sedang mengembangkan usahanya, diadakan setiap hari sabtu dari pagi hingga sore selama 3 minggu.

 

Nisa Rakhmania (Kontributor TDA Bogor)

Share

Add Your Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *