Saya memulai tulisan dengan mengutip kalimat dari Sun Tzu, seorang ahli strategi perang klasik dari China, yakni:
“Hal yang sulit dalam serangan adalah menentukan jalan terdekat dari rute yang berliku dan mengubah posisi yang buruk menjadi menguntungkan.”
Dunia bisnis yang tak lepas dari persaingan dan perjuangan untuk memenangkan hati dan pilihan pelanggan supaya membeli dan menggunakan produk ataupun jasa dari bisnis kita, seringkali memerlukan strategi yang tak kalah seru dengan strategi dalam dunia militer.
Kalau berdasar nasehat Sun Tzu di atas, maka untuk memenangkan pertempuran, kita harus mampu menemukan cara yang paling tepat, di antara kelemahan atau kekurangan yang kita miliki. Dan menjadikan kelemahan tersebut sebagai cara untuk menemukan kelebihan dan kekuatan kita.
Sebagai contoh, kita bisa berkaca pada kisah klasik tentang bagaimana untuk memenangkan pertempuran melawan Jalut raksaksa, maka Daud yang jauh lebih kecil badannya dan pendek jangkauan tanganya, memilih menggunakan kelincahan dan senjata ketapel yang memiliki jangkauan lebih jauh di banding tangan Jalut.
Komputer Apple memasuki bisnis komputer belakangan, dan hanya dengan modal kecil, mampu memenangkan persaingan melawan raksasa seperti IBM, Digital Equipment, dan Data General, dengan tidak menantang langsung para raksasa-raksasa itu. Ini akan menjadi ikan kecil yang akan melawan segerombolan ikan piranha. Maka Apple muncul dengan menampilkan desain yang unik dan menarik dan menyatakan ini adalah komputer baru yang benar-benar berbeda dari yang ada.
Komputer pribadi yang ramah dengan pemakainya. Dan kita semua tahu kisah selanjutnya, Apple bahkan terus melaju, bukan hanya dengan produk komputer, tetapi juga iPod, iPad, dan iPhone yang masih mengandalkan desain menarik dan sangat ramah dengan pemakainya.
Menjalankan usaha selalu banyak tantangan, apalagi kita yang berangkat dari modal dana minim, tetapi kita bisa memilih untuk mengeluh dan tak berdaya dengan kekurangan kita, atau kita menyadari kelemahan kita dan segera menemukan dan menggunakan kelebihan yang kita miliki untuk memenangkan pasar.
Di kalangan teman yang saya kenal dan juga memberi inspirasi banyak orang di Indonesia contohnya, Badroni Yuzirman, sang founder komunitas bisnis Tangan Di Atas, memilih untuk menjadikan kelemahan dia dalam hal permodalan besar dan perjuangan berat untuk melangsungkan bisnis pakaiannya di Tanah Abang, justru membuatnya keluar dari bisnis di Tanah Abang dan memilih menjalankan bisnis fashion secara online bahkan boleh dibilang menjadi pelopor kala itu, dengan modal relatif kecil yang akhirnya menuai sukses.
Saya pribadi punya cerita dari bisnis manufaktur biji plastik polimer untuk bahan baku industri yang saya dirikan bersama teman. Untuk menekan biaya investasi, maka kami mulai dengan melakukan pembelian mesin produksi dengan kapasitas yang tidak besar dan dari produsen yang memberi harga ekonomis, berbeda di banding para pesaing yang memilih membali mesin dengan kapasitas 4 sampai 5 kali dari mesin yang saya beli, dan memilih dari produsen mahal, bahkan nilai investasinya bisa sampai 10 kali lipat dari investasi yang kami lakukan.
Secara postur, memang strategi pesaing cukup menggetarkan, karena mereka tampak memiliki modal dan penampilan yang jauh lebih besar dan meyakinkan, akan tetapi kami justru akhirnya berhasil menemukan, bagaimana membuat kelemahan kami menjadi kekuatan, yakni dengan memilih membidik pasar-pasar spesialis dan tidak berhadapan langsung dengan para pesaing tersebut.
Dengan fokus melayani pelanggan yang memilik kebutuhan khusus alias tidak pasaran, meski kebanyakan dengan kuantiti pembelian yang tidak terlalu besar. Pasar ini memang sangat pas dengan kemampuan mesin kami. Akan tetapi pasar ini umumnya memiliki marjin keuntungan yang jauh lebih besar dibanding pasar komoditas tempat para pesaing berfokus. Dengan mencari pelanggan dengan pemakaian dalam jumlah besar, sehingga mesin besar yang mereka beli bisa terisi kapasitasnya meski keuntungan sangat tipis.
Dan pada akhirnya adalah profit marjin yang sehat, membuat bisnis kami cukup sehat, dan satu persatu kami terus melakukan pembelian mesin baru dari tahun ke tahun. Dengan terus memperkuat kemampuan riset dan pengembangan, kualitas produk dan pelayanan, maka semakin banyak pelanggan yang bisa dilayani dari sektor alat rumah tangga, elektronik, otomotif, furnitur, dan lain-lain.
Kunci dari kesuksesan bisnis masa kini bukanlah hanya bagaimana membuat produk atau layanan yang berbeda, seperti yang lazim kita dengar dengan istilah menjadi sapi ungu diantara sapi putih. Menjadi sapi ungu saja tidaklah cukup, karena menjadi berbeda itu mudah, tetapi menjadi lebih baik dalam beberapa hal yang bisa menjadi kekuatan kita, adalah tidak mudah, tetapi hal itu sangat layak diperjuangkan.
Sehingga kita bisa mengikuti jejak bagaimana Daud mampu menundukkan Jalut, serta kesuksesan para pengusaha kaliber dunia, seperti Domino Pizza, yang pernah sangat sukses dengan layanan pesan antar 30 menit atau kurang, juga Fed Ex dengan pelayanan pengiriman kilatnya, South West Airlines dengan penerbangan cepat berbiaya rendah, ataupun Apple dengan desain anggun dan mudah digunakan.
A Great Life is for Everyone.
Mustofa Romdloni
@tofazenith
MR Corporation